hai..hai.. jumpa lagi..
kali ini saya akan mencoba membuat laporan tentang refleksi 2 tahun pemerintahan Budi Budiman dan Dede Sudrajat sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tasikmalaya Tahun 2012 - 2017. Ini merupakan tulisan lama saya, tapi ngga ada salahnya bisa dilihat.. oke langsung aja..
LAPORAN BAHAN PAPARAN
REFLEKSI 2 TAHUN PEMERINTAHAN BUDI-DEDE
Pemerintah Daerah secara umum memiliki tujuan besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Terbitnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 telah memberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Pemberian kewenangan kepada daerah dalam era otonomi daerah ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peranserta masyarakat. Di samping itu, melalui otonomi yang luas, diharapkan daerah lebih mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang sejalan dengan upaya menciptakan pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik, maka perlu dilaksanakan mekanisme pertanggungjawaban yang salah satunya melalui mekanisme adanya kewajiban Kepala Daerah untuk menyampaikan kepada DPRD yang merupakan wakil rakyat.
Demikian pula dengan Pemerintahan Walikota dan Wakil Walikota Tasikmalaya, Budi – Dede yang terpilih pada tahun 2012 memiliki visi dan misi yang diemban dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Kota Tasikmalaya secara terbuka.
II. Merumuskan tujuan - tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan program Strategis Regional (0,2)
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk membangun kesepahaman antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk bersama-sama mendorong kemajuan Kota Tasikmalaya dalam berbagai bidang, melalui :
- Menyebarluaskan informasi rencana dan capaian keberhasilan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
- Menfasilitasi dan merumuskan gagasan, kritik, saran dan harapan masyarakat kepada Pemerintah Kota Tasikmalaya.
- Merumuskan rekomendasi bersama ihwal kebijakan penting dan mendesak yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.
III. Pengumpulan Data Sekunder (0,1)
Salah satu indikator keberhasilan suatu daerah dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Capaian IPM Kota Tasikmalaya terus mengalami peningkatan dari tahun 2011 sebesar 74,82 menjadi 75,35 pada tahun 2012 dan meningkat menjadi 75,66 pada tahun 2013. Adapun perincian indikator sebagai berikut :
• Angka Harapan Hidup (AHH) sebesar 70,73 Tahun.
• Angka Melek Hurup (AMH) sebesar 99,80 %
• Rata Lama Sekolah (RLS) sebesar 8,97 Tahun, dan
• Daya Beli sebesar Rp. 638.200/kapita/tahun.
IV. Menganalisis hasil - hasil pembangunan (0,3)
Disektor infrastruktur pada bidang jalan, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah melakukan penambahan panjang jalan dengan kondisi baik dengan konstruksi hotmix pada tahun 2013 sepanjang 115,72 km. Pada tahun 2014 semester pertama berhasil telah berhasil diperbaiki sepanjang 97,23 km. Sedangkan untuk pembangunan jalan baru sepanjang 3,5 km pada tahun 2013 dan 1,1 km pada tahun 2014 di ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Mangkubumi – Indihiang (Mangin). Untuk jembatan yang berhasil dibangun dan diperbaiki pada tahun 2013 sebanyak 7 unit dan tahun 2014 sebanyak 4 unit. Jaringan irigasi yang telah berhasil diperbaiki sepanjang 22.73 km pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 sepanjang 16.31 km. Jika dilihat dari banyaknya jalan, jembatan dan saluran irigasi yang telah dibangun maupun diperbaiki menunjukkan bahwa sepanjang periode tahun 2013-2014 fokus pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya pada bidang infrastruktur sesuai dengan Visi dan Misi Walikota dan Walikota terpilih. Penanggulangan banjir di wilayah Kota Tasikmalaya dibangun saluran pengelak banjir sepanjang 1,1 km pada daerah aliran sungai cihideung. Untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik bagi masyarakat miskin telah dilakukan pemasangan instalasi/sambungan rumah sebanyak 1.946 sambungan rumah pada tahun 2013 dan 4.362 sambungan rumah pada tahun 2014. Dalam sektor perhubungan, Pemerintah Kota Tasikmalaya sedang berupaya untuk melakukan perintisan peningkatan status Bandar Udata Wiriadinata dari Pangkalan TNI Angkatan Udara menjadi Bandara Udara Komersil dan revitalisasi terminal indihiang dengan membuka akses masuk dari jalan Mangin arah belakang terminal.
Dalam sektor ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kota Tasikmalaya dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, pada tahun 2012 LPE Kota Tasikmalaya sebesar 5,89 %, berlanjut 6,17 pada tahun 2013 dan 6,16 pada tahun 2014. Untuk tingkat inflasi secara nasional Kota Tasikmalaya pada tahun 2013 berada pada urutan ke-2 terendah sebesar 6,89%. Dalam pengembangan sektor usaha mikro, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah memberikan fasilitas dan bantuan berupa kemudahan dalam perizinan.
Pada bidang sosial budaya di sektor pendidikan Pemerintah Kota Tasikmalaya telah membebaskan biaya pendidikan mulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan baik sekolah negeri atau swasta. Untuk pendidikan tinggi, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah memfasilitasi Peningkatan Status Universitas Siliwangi menjadi Universitas Negeri dengan penyediaan lahan seluas 30 Ha yang berlokasi di Kecamatan Tamansari.
Pada sektor kesehatan Pemerintah Kota Tasikmalaya meningkatkan jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, baik yang melalui BPJS maupun JAMKESDA dengan jumlah peserta sebanyak 293.680 orang atau sekitar 45% jumlah penduduk Kota Tasikmalaya. Disamping itu, dilakukan peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, diantaranya : pembangunan gedung rawat inap kelas 3 pada RSUD dr. Soekarjdo dengan Alokasi Dana Sebesar Rp. 40,7 Milyar dan peningkatan puskesmas mampu dengan tempat perawatan (DPT) dan Mampu Poned.
Disamping indikator-indikator diatas, Pemerintah Kota Tasikmalaya juga memiliki prestasi-prestasi dan penghargaan di beberapa bidang diantaranya :
- Piala Adi Bakti Tani Unit Pelayanan Publik Bidang Pertanian (Rumah Potong/Pasar Hewan) dari Menteri Pertanian.
- Plakat Lingkungan Hidup Hutan Kota terbaik dari Menteri Lingkungan Hidup.
- Plakat Wahana Tata Nugraha dari Menteri Perhubungan.
- Swasti Saba Padapa Kota Sehat dari Menteri Kesehatan.
- Kota Peduli Hak Asasi Manusia dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
- Juara III Tingkat Nasional Katagori Pelayanan Keluarga Berencana di RSUD dari Menteri Kesehatan.
- Juara Umum Festival Anak Sholeh (FASI) Tingkat Provinsi Jawa Barat.
- Juara II Lomba Gugus Paud Tingkat Provinsi Jawa Barat.
- Juara III Kinerja Unit Pelayanan Publik BPPT Tingkat Provinsi Jawa Barat.
- Juara III Gerakan PPK-KB-Kesehatan Tingkat Provinsi Jawa Barat.
- Pengelola terbaik Program KB melalui Jalur Keagamaan Tingkat Provinsi Jawa Barat.
- Kota Terbaik Penanggulangan HIV/AIDS Tingkat Provinsi Jawa Barat.
- Peringkat II Penghargaan KB Katagori Hospital Family Planning Project dari Indonesia Hospital Management Award (IHMA) Tahun 2013.
- Peringkat II Pencapaian KB Pasca Persalinan dan PK-MKJP di Rumah Sakit dari BKKBN Provinsi Jawa Barat.
- Juara II STQ ke XIII Tingkat Provinsi Jawa Barat.
- Juara II MTQ ke XXXIII Tingkat Provinsi Jawa Barat.
- Juara III Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) ke-5 Tingkat Provinsi Jawa Barat.
V. Menulis saran mengenai tindak lanjut yang diperlukan dalam perencanaan program strategis regional (0,2)
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tasikmalaya Tahun 2012-2017 fokus utama pembangunan terbagi menjadi 3 aspek yaitu infrastruktur, ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia, oleh karena itu diawal masa kepemimpinan Budi-Dede sebagai Walikota dan Wakil Walikota Tasikmalaya prioritas utama adalah pemantapan infrastruktur yang menunjang peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Pada dasarnya peningkatan infrastruktur akan mempunyai multiplier effect terhadap sektor-sektor lainnya, namun perlu diperhatikan mengenai sektor-sektor lain yang dapat memacu penurunan kualitas lingkungan hidup, sebagai contoh : peningkatan/pembangunan jalan Mangkubumi – Indihiang, di satu sisi, pembangunan tersebut memudahkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, peningkatan nilai tambah tanah sehingga harga jual diwilayah tersebut akan meningkat dan banyak timbul aktifitas masyarakat yang meningkatkan perekonomian. Namun disisi lain, di sektor pertambangan yang menggunakan lingkungan dengan sporadis dan tidak berijin yang pada akhirnya akan merusak jalan sehingga penggunaan jalan yang tidak sesuai kapasitasnya akan mengakibatkan usia pakai jalan menjadi pendek. Tentunya hal ini akan menambah anggaran pemeliharaan yang mungkin dapat digunakan untuk pembangunan di wilayah lain. Dengan kata lain, peningkatan kualitas infrastruktur harus diimbangi dengan regulasi untuk sektor-sektor lain sebagai penunjangnya.
Nah demikian yang bisa saya tulis pada kesempatan kali ini.. walaupun sudah lama, tapi mudah-mudahan bermanfaat.. terima kasih..