Penyajian Latar
Belakang Masalah (0,1)
Berdasarkan amanat Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 Ayat 1, menyatakan
bahwa selain mempunyai kewajiban sebagaimana dimaksud pada pasal 67 Kepala
Daerah wajib menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban, dan Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Sesuai dengan ketentuan tersebut
Walikota Tasikmalaya menyusun LKPJ Tahunan yang merupakan pelaksanaan RPJMD
Kota Tasikmalaya Tahun 2013-2017. Dalam tahun pertama anggaran secara
berkesinambungan telah ditetapkan untuk mewujudkan pembangunan yang menjadi
acuan pelaksanaan pembangunan tahunan untuk mempercepat terwujudnya visi RPJMD
tahun 2013 – 2017 yaitu : “Berlandaskan Iman dan Takwa mewujudkan kemandirian
ekonomi yang berdaya saing menuju masyarakat madani “, dengan harapan terjadi
perbaikan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program prioritas
pembangunan secara bertahap yang dapat diukur dengan beberapa indikator makro
pembangunan.
Dalam urusan kesehatan
permasalahan yang masih terjadi adalah pelayanan kesehatan yang kurang maksimal,
hal ini dapat terlihat pada masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) jika
dibandingkan dengan standar yang ada yaitu 0 bayi pertahun. Walaupun dari tahun
ke tahun di Kota Tasikmalaya angka kematian bayi mengalami penurunan.
Pembuatan
Diagram dan Tabel (0,1)
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota
Tasikmalaya Tahun 2013-2017
No
|
TAHUN
|
AKB
|
1
|
2013
|
7,07
|
2
|
2014
|
10,95
|
3
|
2015
|
8,55
|
4
|
2016
|
9,2
|
5
|
2017
|
6,09
|
Sumber:
BPS Kota Tasikmalaya, Tahun 2017 dan Dinas Kesehatan 2017
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya
tahun 2017 Angka Kematian Bayi di Kota Tasikmalaya periode 2013 – 2017
mengalami trend menurun walaupun pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar
10,95 namun pada tahun 2015 – 2017 mengalami penurunan mulai dari 8,55, 9,2
sampai 6,09.
Menentukan Jenis
Permasalahan (0,1)
Jika dilihat di Kota Tasikmalaya,
permasalahan angka kematian bayi lebih dominan disebabkan oleh faktor ibu baik
dari segi pengetahuan, usia pernikahan, gizi dan kesehatan ibunya itu sendiri
sehingga menyebabkan kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan
rendah dan komplikasi pada saat kehamilan.
Menentukan
Faktor-Faktor Penyebab Permasalahan (0,1)
Adapun penyebab dari permasalahan tersebut
diantaranya :
1.
Pengetahuan ibu dan keluarga tentang pentingnya fasilitas
kesehatan dalam menjaga pada saat kehamilan maupun persalinan masih kurang,
sehingga banyak yang kurang peduli terhadap kesehatan janin yang berakibat
kondisi bayi tidak normal.
2.
Masih banyak
masyarakat yang melakukan persalinan tidak melalui tenaga medis walaupun selama
kehamilan selalu memeriksakan janinnya ke bidan di puskesmas dengan asumsi
lebih nyaman untuk melakukan persalinan di rumah dibandingkan di rumah bersalin
atau rumah sakit.
3.
Masih ada
beberapa ibu yang tidak berharap memiliki anak, sehingga berupaya untuk
menggagalkan (aborsi) anak namun tidak berhasil sehingga bayi yang dilahirkan
cacat yang berakibat kepada kematian.
Menulis saran
mengenai Tindak Lanjut yang diperlukan dalam perencanaan sektor tunggal (0,1)
Melihat dari kecenderungan
beberapa sumber permasalahan tersebut diatas, maka penulis menyarankan :
1.
Melakukan
sosialisasi atau edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya kehamilan dan
risiko yang ditimbulkan akibat dari kurangnya informasi mengenai fasilitas
kesehatan yang diberikan selama hamil.
2.
Memberikan
informasi mengenai batasan usia nikah yang ideal baik dari segi kesehatan
maupun mental, sehingga jika fisik dan psikis sudah matang ketika hamil maka
akan berdampak kepada bayi yang dilahirkan pula.
3.
Memberikan
arahan melalui pemuka agama mengenai fitrah seorang anak yang dilahirkan
bersama dengan rejekinya, karena tidak semata-mata seorang anak dilahirkan
melainkan berikut juga rejekinya, sehingga seorang ibu dapat menerima kehadiran
seorang bayi yang berpengaruh terhadap jiwa bayinya.
Melakukan Studi
Pustaka yang Memperkuat Landasan/Kerangka Logis. (0,2)
Pengertian Angka
Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi menurut WHO (World Health Organization) adalah jumlah
kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu dalam kandungan dan
luar kandungan. Kematian bayi dalam kandungan adalah kematian bayi yang dibawa
oleh bayi sejak lahir seperti asfiksia. Sedangkan kematian bayi luar kandungan
atau kematian post neonatal disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan
pengaruh dari luar (Vivian, 2014).
Berdasarkan target SDGs untuk Angka Kematian Bayi, yakni 12 per 1.000
kelahiran hidup. Untuk Kota Tasikmalaya yang memiliki nilai AKB 6,09 pada tahun
2017 sebenarnya masih dibawah target yang ada. Sehingga upaya yang perlu
dilakukan tidak se-ekstrim jika dibandingkan dengan beberapa daerah yang
memiliki AKB masih diatas target yang ditetapkan dalam SDGs. Namun demikian angka
kematian bayi hendaknya dapat ditekan sedemikian rupa sehingga dapat
menghasilkan generasi yang unggul.
Kode Butir Kegiatan
|
Unsur/Sub. Unsur
|
Angka Kredit
|
|
II.A.10
|
Pembuatan Diagram dan Tabel
|
0,1
|
|
II.A.11
|
Penyajian Latar Belakang Masalah
|
0,1
|
|
II.A.16
|
Menentukan jenis permasalahan
|
0,1
|
|
II.A.18
|
Menentukan Faktor-Faktor Penyebab
Permasalahan
|
0,08
|
|
II.B.2
|
Melakukan Studi Pustaka yang
Memperkuat Landasan/Kerangka Logis
|
0,16
|
|
II.F.25
|
Menulis Saran Mengenai Tindak Lanjut
yang Diperlukan Dalam Perencanaan Proyek Sektor Tunggal
|
0,08
|
|
|
JUMLAH
|
0,62
|
Comments
Post a Comment