Skip to main content

AMANAT...


Amanat,,,mungkin kata yang sangat familiar didengar oleh kita. Sepertinya mudah untuk mengucapkannya namun pelaksanaannya mungkin berat. Amanat artinya menyampaikan sesuatu dari seseorang yang memberikan kepercayaan kepadanya agar dapat disampaikan kepada yang berhak untuk menerima sesuatu tersebut. Nah loh....jelimet kan???... sebenarnya amanat itu jika dapat dilaksanakan akan mendapatkan pahala yang besar, namun sebaliknya, jika amanat itu tidak disampaikan maka akan mendapatkan kerugian yang besar pula. seperti hadits menyebutkan : "Al amanatu tazjribul rizko, Wal khianatu tazjribul faqro", bahwa amanat jika disampaikan kepada yang berhak disampaikan, maka akan mendatangkan rizki baginya, namun sebaliknya, jika seseorang tidak mendatangkan pada amanat tersebut, maka akan datang kepadanya berupa kefakiran....
Nah, jika diperhatikan dengan seksama, banyak hal-hal yang dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan kehidupan berbangsa kurang dapat menerapkan sifat amanat. sebagai contoh, seorang kepala, baik itu kepala daerah, kepala dinas, kepala kantor ataupun kepala rumah tangga sekalipun jika beliau-beliau dapat memahami amanat yang diberikan kepadanya, niscaya tidak akan ada rakyat yang menderita, rakyat akan makmur, pembangunan tumbuh dengan pesat, anak terlantar tidak ada, bahkan lansia pun dapat perlakuan yang baik. namun kenyataan berkata tidak, saya tidak mengatakan bahwa semua pemimpin tidak amanat, namun saya melihat bahwa seumpama para pemimpin di negara kita sadar akan tanggung jawab sebagai seorang pemimpin yang diembani tugas menjalankan undang-undang dan melaksanakan nilai-nilai yang dicontohkan oleh Nabi Besar kita Muhammad SAW pastinya kehidupan bernegara dan bermasyarakat tercipta menjadi masyarakat yang adil dan merata.
mencermati dengan banyaknya kasus-kasus yang mengemuka terutama masalah korupsi, disini menandakan bahwa sikap mental bangsa kita masih jauh dari harapan undang-undang ataupun nilai norma bangsa Indonesia, bagaimana seorang pemimpin dengan kekuasaannya menindas kaum lemah bukan nya membina atau menjaga, memperkaya dirinya dan keluarga dengan mengorbankan kepentingan orang banyak. maka dapat kita lihat akibat dari hal tersebut, usia menjelang tua, sakit-sakitan, bahkan keluarganya hancur akibat narkoba, istinya selingkuh, dan lain sebagainya, sehingga kehidupan nya berantakan. apakah hal itu yang kita inginkan???
jadi, seumpama setiap elemen masyarakat sadar akan amanat yang diberikan kepadanya, maka niscaya negara kita akan lebih maju bahkan dapat menguasai dunia.

mudah-mudahan kita termasuk golongan orang yang amanat...amiiin...

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Mengaji di LDII

Sebelumnya perkenalkan nama saya sandy perdana, anak-anak biasanya panggil saya sandy. Aku lahir kurang lebih 28 tahun yang lalu, tepatnya bulan oktober tahun 1980. Domisili aku pada saat itu di kota bandung di komplek margahayu raya, mungkin nama kompleks ini bagi orang bandung sudah tidak asing lagi karena terkenal kompleks yang dibangun awal tahun 1980an. Lingkungan aku bermain mulai aku kecil sampai menginjak smp sangat mendukung, dalam arti kebetulan penghuni di kompleks tersebut sepantaran dengan aku sehingga aku tidak menemui kendala dalam bermain. Seperti biasa kegiatan dari kecil sampai smp sering dilakukan bersama-sama, mulai sepulang sekolah,kita bermain dilapangan, kebetulan setiap rw punya lapangan masing-masing yang telah disediakan oleh pihak developer. Pada saat itu, hampir sebagai rutinitas kita bermain di sore hari, setelah itu orang tua kami selalu mewanti-wanti agar setelah bermain disore hari, segera mandi dan bersiap-siap untuk ke mesjid. Kebetulan mesjid di

SUCCESS STORY PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KOTA TASIKMALAYA

LAPORAN KARYA TULIS SUCCESS STORY PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KOTA TASIKMALAYA I. PENDAHULUAN Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan program yang diluncurkan pemerintah pusat melalui Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Nasional yang keanggotaannya meliputi 8 (delapan) Kementerian yaitu : Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Keuangan. Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarustamakan percepatan pembangunan sektor sanitasi, dalam rangka pencapaian target RPJMN 2010 – 2014 dan MDG’s 2015. II. SEJARAH PPSP DI KOTA TASIKMALAYA Keikutsertaan Kota Tasikmalaya dalam Program PPSP dimulai melalui pernyataan surat minat untuk mengikuti

Mau Jadi Fungsional Perencana??? Yakin... coba baca dulu ya...

Mau Jadi Fungsional Perencana??? Yakin... coba baca dulu ya... Hai.. selamat pagi... Oke, kali ini saya akan membahas tentang apa yang harus diketahui sebelum memilih untuk mengambil Jabatan Fungsional Perencana. Mungkin banyak disini teman-teman yang bertanya, kenapa sih ngambil fungsional perencana, koq ngga ke struktural/jabatan administrator, ih sayang loh,, kan punya potensi, emang gak bosen klo nanti ambil fungsional, nanti klo jadi fungsional ngga punya kebijakan loh atau yang lebih parah, fungsional merupakan orang-orang buangan... oke,, mungkin itu beberapa pertanyaan dari sekian banyak pertanyaan yang nyangkut sama saya. Dari sekian pertanyaan tersebut diatas, saya sendiri ngga mau ambil pusing, yang jelas saya mencoba menyampaikan apa yang saya rasakan sendiri sebagai fungsional perencana. Oke kita mulai ya,, oiya,, persiapkan cemilannya, karena ini lumayan menguras pikiran anda...hehehe.. Berawal dari tahun 2011, ada informasi dari Pusbindiklatren Bappen