Skip to main content

Pengalaman Mengaji di 'LDII' bag.2


Pengalaman mengaji di LDII bag.2Setelah pertemuan dengan kedua orang tersebut, hampir tiap hari aku mengaji, dari jam 16.00 sampai solat magrib, yang dikaji Al-Quran dan Hadits tentang solat, pertimbangan mereka mengajarkan aku itu karena amalan yang pertama di hisab adalah solat kita.. dari mulai mengaji sampai selesai mengaji mas ismul selalu berkata bahwa jika ada pertanyaan langsung saja di tanyakan tidak usah dipendam, biar jelas katanya…kebetulan dengan minimnya ilmu agama yang aku dapat sewaktu mengaji di mesjid lain, aku Tanya banyak hal, mengapa begini, mengapa begitu, dan lain-lain. Sehingga aku bisa dapat menyimpulkan bahwa dalam solat banyak sekali rujukan yang dapat di ambil, tergantung kita, apakah kita akan mengambil rujukan dari prowi hadits bukhori, nasai, muslim atau dari yang lainnya. Memang sedikit aneh, karena dalam hadits aku belum menemukan ucapan niat solat yang selama ini aku laksanakan??langsung aku bertanya, bisa aku tau hadits yang menerangkan tentang ucapan akan solat??kemudian mereka memberikan hadits nasai, yang halamannya aku lupa, yang jelas bahwa dalam hadits itu diterangkan “bahwa suatu waktu ada orang yang akan sedang melaksanakan solat, kebetulan pada saat itu nabi berada di dalam mesjid tempat orang tersebut solat, setelah selesai solat orang tersebut mendatangi nabi dan bersalaman, ketika itu orang tersebut oleh nabi diperintahkan untuk mengulang solatnya, kemudian orang tersebut mengulang solatnya sampai 3 kali, pada saat setelah yang ke 3, orang tersebut bilang ke nabi bahwa sesungguhnya saya telah solat 3 kali, gerangan apa yang salah dengan diri saya sehingga nabi menyuruh mengulangnya?? Kemudian nabi menjawab bahwa ketika kita akan memulai untuk solat, maka jangan diikuti dengan ucapan2 sebelumnya, melainkan lakukanlah takbir Allahu Akbar” kira-kira seperti itu bunyi haditsnya, dari situ mungkin terdapat perbedaan yang mencolok, dulu aku sholat itu diwajibkan memakai Usholii ….., padahal aku sendiri belum mengetahui rujukan hadits tersebut hanya tau bahwa itu musti dibaca. Nah disitu aku mulai aku berfikir, koq selama ini ga pernah ada yang menyalahkan aku untuk menggunakan itu, padalah dalam hadits telah jelas-jelas itu ga ada aturannya yasudahlah mungkin pada saat itu aku percaya aja, toh aku berfikir ngga masalah aku ngga pakai Usholii. Sore demi sore aku lalui, banyak hal-hal yang selama ini aku hanya dapat di buku pelajaran agama islam kini aku berhadapan dengan haditsnya langsung, dan aku banyak mengetahui mengenai tata cara solat yang sesuai al-quran dan hadits. Tidak lama kemudian, aku sering diajak untuk mengikuti pengajian yang ada di mesjid, pengajian yang dilaksanakan pada malam hari itu Cuma seminggu sekali, akhirnya disitu aku banyak melihat orang-orang berdatangan ke mesjid itu. Dari kakek-kakek, nenek-nenek, bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, bahkan ada balita semua berbaur mengikuti pengajian itu. Dan yang mereka kaji pun tidak jauh-jauh, seputar al-quran dan hadits. Oiya, pada saat itu saya yang masih single ‘belum menikah’ ada acara pengajian khusus, namanya pengajian khusus pemuda dan pemudi, yang bertujuan agar pemuda-pemudi di LDII menjadi generasi penerus yang handal “setelah aku tahu mengikuti kegiatan ini selama bertahun-tahun”. Dan yang membuat aku salut, adalah mereka sangat antusias dalam mengaji, padahal pada seusia aku pada saat itu hobinya maen, ngeceng, apel, dan lain-lain. Sempat aku berfikir, koq bisa ya seusia mereka diarahkan agar bisa seperti itu, padahal usia mereka emosinya masih labil, mudah untuk terpengaruh dengan hal-hal yang negative. Singkat cerita, ketika aku sudah dianggap dapat memahami makna dari pengajian ini, aku diberikan kesempatan untuk bisa mengikuti secara keseluruhan acara pengajian yang ada dimesjid tersebut. Dan Wow,,,ternyata perasaan yang ada adalah haru, senang, bangga, karena koq ada jaman sekarang ini yang masih memberikan perhatian yang sangat luar biasa kepada orang lain, padahal mereka bukan saudara kandung kita. Bagaimana mereka memperhatikan kita dari hal yang sangat kecil, sehingga aku merasa nyaman berada disana, kekeluargaan, keakraban dan kekompakan sangat terasa. Kebetulan pada saat itu, aku masih belum tahu berita miring tentang LDII, namun dengan beranjaknya waktu, akhirnya aku menemui berita tersebut, dan berita miring itu datang dari keluarga aku sendiri. Pada saat itu, ibu dan bapak membaca buku tentang bahaya islam jamaah, Lemkari dan LDII. Pada awalnya aku pernah bilang ke orang tua kalau aku mengaji di LDII, dan pada saat itu orang tua tidak merasa keberatan atau gimana, yang jelas mereka merasa senang, karena pada saat usia seperti itu, anak-anak tetangga di pusingkan dengan tingkah yang aneh-aneh, nah aku sendiri malah mengaji, mungkin hal yang positif bagi mereka, sehingga mereka sangat senang aku bisa mengaji. Tapi setelah kejadian “membaca buku”, mereka langsung bertanya kepada aku : apakah kamu ikut pengajian LDII??apakah kamu tau kalau LDII itu adalah sesat?dan MUI pun mengeluarkan fatwa tentang itu??dan beberapa pertanyaan yang aku lupa. Pada saat itu aku sedih sekali, karena mengapa orang tua ku malah percaya dengan buku yang nota bene mereka belum pernah sekalipun datang ke mesjid atau bertanya kepada aku tentang kebenaran buku tersebut. Akhirnya aku menjawab dengan sangat sederhana, yang intinya sampai detik ini, aku belum menemukan penyimpangan yang ada, dan aku bingung koq kita yang berusaha menegakan apa yang nabi perintah koq malah disebut sesat???. Setidaknya aku ingat suatu hadits yang menyatakan bahwa “nabi Muhammad dalam menerangkan agama islam dikalangan umatnya ‘yang pada saat itu merupakan kaum jahiliah’ susahnya setengah mati, bahkan nabi dikatakan orang gila, nabi membawa agama baru dan lain sebagainya. Artinya dalam menetapi agama islam yang benar-benar kita akan pasti mendapatkan ejekan, hinaan bahkan hujatan. Nah dalil itu terbukti, bahwa sekarang aku sendiri merasakan hujatan itu, hinaan itu dan semuanya, dan hal itu bukan membuat aku mundur, melainkan aku tambah yakin, bahwa aku telah mengikuti agama yang benar. Jadi teringat cerita nabi dikala solat disimpan kotoran dalam tempat sujudnya, begitu tabahnya nabi dalam menghadapi itu, dan nabi sedikitpun tidak marah, bahkan nabi mendoakan kepada orang tersebut agar Allah memberikan Hidayahnya. Jika difikir, memang pada saat itu sangatlah logis, ketika semua orang menyembah berhala, namun ada seseorang yang memerintah untuk menyembah Allah, sehingga banyak sekali pihak-pihak yang tidak suka pada nabi. Tapi untuk jaman sekarang, jika mau jujur, banyak orang yang mengaku-ngaku islam “islam ktp” atau orang yang berjuang demi kebenaran islam namun masih banyak yang tidak sesuai dengan tuntunan nabi Muhammad. Sebagai contoh kecil : kejadian bom bali, yang nota benenya mereka akan masuk surga jika mereka mau jihad di jalan Allah. Jika mereka memahami islam dengan keseluruhan mungkin mereka tidak akan melakukan bom bunuh diri, karena mereka akan terkena ancaman dengan dalil tentang bunuh diri yang diancam oleh Allah akan dimasukan kedalam neraka bagaimanapun alasannya, apakah itu jihad dan lain-lain. Padahal kalo ingat cerita jaman nabi, ketika perang uhud, atau perang badar, tidak ada satu orang pun yang melakukan bunuh diri, dan kalau saya tidak salah ingat, pada saat perang itu,ada salah seorang sahabat yang terkena busur panah, dan dia bilang kepada nabi bahwa dia sudah tidak tahan lagi, tolong bunuh saja dirinya, namun nabi melarangnya,karena dengan demikian itu bukan mati dalam membela agama Allah, melainkan mati dalam bunuh diri. Dari hal tersebut mungkin aku bisa bercermin bahwa masih banyak orang yang belum secara keseluruhan mengaku islam tapi mereka berbicara atas nama islam. Entah mengapa orang-orang tersebut, aku sangat ngga mengerti. Padahal kalo mereka mau mempelajari Al-Quran dan Hadits, niscaya mereka akan merasa kecil, karena Allah lah yang mempunyai kuasa atas segala sesuatu. Belum lagi orang islam ktp yang mengaku dia islam, tapi anehnya dia sendiri tidak menggunakan hijab atau kerudung??sungguh aneh???apakah mereka memahami islam tidak sih???koq masalah menutup aurat saja mereka tidak memahami??eh..koq jadi ngomongin orang ya……bersambung ke bag.3

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Mengaji di LDII

Sebelumnya perkenalkan nama saya sandy perdana, anak-anak biasanya panggil saya sandy. Aku lahir kurang lebih 28 tahun yang lalu, tepatnya bulan oktober tahun 1980. Domisili aku pada saat itu di kota bandung di komplek margahayu raya, mungkin nama kompleks ini bagi orang bandung sudah tidak asing lagi karena terkenal kompleks yang dibangun awal tahun 1980an. Lingkungan aku bermain mulai aku kecil sampai menginjak smp sangat mendukung, dalam arti kebetulan penghuni di kompleks tersebut sepantaran dengan aku sehingga aku tidak menemui kendala dalam bermain. Seperti biasa kegiatan dari kecil sampai smp sering dilakukan bersama-sama, mulai sepulang sekolah,kita bermain dilapangan, kebetulan setiap rw punya lapangan masing-masing yang telah disediakan oleh pihak developer. Pada saat itu, hampir sebagai rutinitas kita bermain di sore hari, setelah itu orang tua kami selalu mewanti-wanti agar setelah bermain disore hari, segera mandi dan bersiap-siap untuk ke mesjid. Kebetulan mesjid di

SUCCESS STORY PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KOTA TASIKMALAYA

LAPORAN KARYA TULIS SUCCESS STORY PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KOTA TASIKMALAYA I. PENDAHULUAN Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan program yang diluncurkan pemerintah pusat melalui Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Nasional yang keanggotaannya meliputi 8 (delapan) Kementerian yaitu : Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Keuangan. Program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarustamakan percepatan pembangunan sektor sanitasi, dalam rangka pencapaian target RPJMN 2010 – 2014 dan MDG’s 2015. II. SEJARAH PPSP DI KOTA TASIKMALAYA Keikutsertaan Kota Tasikmalaya dalam Program PPSP dimulai melalui pernyataan surat minat untuk mengikuti

Mau Jadi Fungsional Perencana??? Yakin... coba baca dulu ya...

Mau Jadi Fungsional Perencana??? Yakin... coba baca dulu ya... Hai.. selamat pagi... Oke, kali ini saya akan membahas tentang apa yang harus diketahui sebelum memilih untuk mengambil Jabatan Fungsional Perencana. Mungkin banyak disini teman-teman yang bertanya, kenapa sih ngambil fungsional perencana, koq ngga ke struktural/jabatan administrator, ih sayang loh,, kan punya potensi, emang gak bosen klo nanti ambil fungsional, nanti klo jadi fungsional ngga punya kebijakan loh atau yang lebih parah, fungsional merupakan orang-orang buangan... oke,, mungkin itu beberapa pertanyaan dari sekian banyak pertanyaan yang nyangkut sama saya. Dari sekian pertanyaan tersebut diatas, saya sendiri ngga mau ambil pusing, yang jelas saya mencoba menyampaikan apa yang saya rasakan sendiri sebagai fungsional perencana. Oke kita mulai ya,, oiya,, persiapkan cemilannya, karena ini lumayan menguras pikiran anda...hehehe.. Berawal dari tahun 2011, ada informasi dari Pusbindiklatren Bappen